Selasa, 31 Maret 2009

Tips Pijat Sendiri

Jika dilakukan secara benar, pijat pribadi bisa mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, meredakan ketegangan otot, serta mengurangi rarsa sakit pada titik-titik sumber rasa sakit pada tubuh.

Pijatlah otot Anda dengan ujung-ujung jari, jempol, kepalan tangan, atau siku. Gunakan apa pun yang terasa lebih mudah dan yang paling nyaman menurut Anda. Alat pijat biasanya lebih mudah digunakan untuk menjangkau bagian-bagian tubuh yang agak susah dijangkau, tetapi jika Anda tidak ingin membeli alat pijat, botol bisa digunakan menjadi alternatif lain.

Tekanlah otot atau titik pusat rasa sakit secara langsung, atau Anda juga bisa meremas baik secara melingkar atau mundur-maju. Anda tidak perlu cemas akan arah serat-serat otot. Alasan utama menekan otot adalah untuk meregangkannya.

Pijat kuat tetapi secara bertahap. Anda sebaiknya menekan kuat, tetapi secara perlahan. Buatlah skala 1-10, dimana 1 tanpa rasa sakit dan 10 rasa sakit yang tidak tertahankan, jadi Anda cukup memijat dari skala 5-7.

Kenalilah tubuh Anda. Tekanan pada simpul otot sebaiknya kuat dan terasa. Setelah Anda berhenti memijat area tersebut, Anda seharusnya merasa lebih baik dan rasa sakit berkurang.

Pijatlah di area tubuh yang sakit. Periksa dan carilah titik-titik sensitif di tubuh Anda. Contoh, jika bahu Anda sakit, carilah pusat sumber rasa sakit di bagian puncak bahu Anda.

Pusat sumber rasa sakit tetapi bukan tempat yang sakit. Pusat rasa sakit seringkali tidak berada di bagian tubuh yang sakit, jadi temukan dan pijatlah sumber pemicu rasa sakit.

Pijatlah tiap titik yang dicurigai sebagai pusat pemicu rasa sakit selama 30 detik. Setiap titik sumber rasa sakit hanya perlu pijatan maksimal 5 menit.

Pijatlah otot-otot sesering yang diperlukan tubuh Anda. Jika Anda tidak mengalami reaksi-reaksi negatif apa pun, Anda bisa memijat setiap titik rasa sakit sekali dalam sehari, atau paling sering 6 kali dalam sehari.

By: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/?ar_id=ODA2
Selengkapnya...

Pijat, Tak Sekadar Melawan Pegal

Pijat merupakan salah satu pelarian bagi banyak orang bila terserang pegal linu di sekujur tubuh. Tak heran jika akhirnya banyak orang jatuh hati dengan ilmu dari Tiongkok berusia 3000 tahun ini.


Pijatan dengan teknik yang tepat memang dapat membantu untuk mengusir rasa pegal dan sakit yang terasa memalu di setiap sendi, serta membantu melancarkan peredaran darah di tubuh. Namun bukan hanya itu, adanya sentuhan yang tepat di titik-titik persendian ternyata juga akan menghasilkan sensasi relaks dan segar.

Hingga kini, pijat masih menjadi pilihan favorit bagi banyak orang untuk relaksasi tubuh. Pegal linu dan rasa lelah bisa diminimalkan dengan pemijatan selama beberapa menit. Bahkan, cara tradisional ini juga bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan. Itu sebabnya, Tak heran bila pijat pun selalu ambil bagian dalam setiap proses perawatan tubuh. Sebut saja saat perawatan rambut, seperti keramas, creambath, atau sekadar potong rambut, dan terutama dalam proses spa yang memang menitikberatkan pada konsep relaksasi tubuh dan jiwa.

Hal ini tidak lepas dari manfaat pijat itu sendiri yang dapat membantu melancarkan peredaran darah, sehingga memberi efek kesegaran bagi tubuh secara keseluruhan. Sirkulasi darah yang lancar ini pun memberi oksigen lebih pada otak, sehingga membantu menyegarkan pikiran. Pijat ini sendiri pun bisa dimanfaatkan di berbagai usia, mulai dari bayi hingga lansia.

Seiring berjalannya waktu, berbagai teknik memijat pun berkembang di mana masing-masing teknik tersebut memiliki kegunaan dan efek tersendiri. Mulai dari pijat refleksi yang memanfaatkan titik-titik meridien pada kaki untuk pengobatan, hingga teknik memijat bayi.

Pada bayi, pemijatan merupakan satu cara untuk meningkatkan jalinan komunikasi dan kedekatan dengan orang tua. Seni sentuhan ini dapat membantu memberi rasa nyaman dan relaksasi bagi si kecil. Itu sebabnya, pijatan biasa dilakukan setiap pagi atau malam sebelum tidur agar bayi bisa tidur pulas. Setiap pijatan tersebut ternyata juga menjadi salah satu cara untuk memberi stimuli pada perkembangan seluruh indera bayi, serta membantu menumbuhkan hubungan emosional antara orangtua dan bayi. Gunakanlah minyak yang lembut bagi kulit bayi dan pijat secara perlahan.

Ketika anak beranjak besar, pemijatan pun bisa dilakukan untuk memberi efek relaksasi tubuh. Terlebih di usia ini pada umumnya anak lebih banyak melakukan kegiatan fisik yang mungkin mencederai ototnya. Oleh karena itu, dengarkanlah keluhan anak dan beri pemijatan dengan tekanan yang tidak terlalu keras. Kadang, timbulnya keluhan di bagian leher dan pundak belakang bisa dipicu karena adanya rangsangan terus menerus sejak kecil.

Di usia dewasa, pijat umumnya menjadi pelarian utama untuk mengusir rasa lelah dan stres akibat beban pekerjaan. Pemijatan ini pun kian bersifat kompleks, yang memberi relaksasi secara lebih menyeluruh, baik bagi tubuh, pikiran, maupun jiwa. Seperti yang dilansir dari The Touch Research Institute, University of Miami, pijatan memberi dampak positif pada penanggulangan stres dan kinerja seseorang setelah 15 menit menggunakan kursi pijat. Keluhan kesehatan lainnya seperti pusing, insomnia, atau radang sendi pun bisa dibantu dengan pemijatan.

Sementara pada lansia, pemijatan secara berkala dapat menekan laju tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, mengendurkan otot, sekaligus merangsang otot yang lemah untuk bekerja. Tentu saja, akan lebih baik bila menguasai teknik pemijatan untuk memberi hasil maksimal.

Di sisi lain, masing-masing negara juga memiliki kekhasan cara pijat yang intinya memberikan kesegaran dan relaksasi setelah dipijat. Satu hal yang harus diingat, tak ada salahnya menggunakan terapis pijat yang profesional, yang sudah tahu bagian mana saja yang sebaiknya boleh dan tidak boleh dipijat. Pasalnya, jika salah pijat, bukan tidak mungkin justru badan akan terasa semakin pegal setelah selesai pijat.

Demikian pula penekanan pijat terlalu keras. Itu sebabnya biasanya sang terapis akan bertanya bilamana tingkat penekanannya sudah cukup, yang biasanya disesuaikan dengan selera.

Dan, untuk mendapatkan efek lebih, gunakan minyak aromaterapi untuk memijat sehingga lewat aromanya yang menenangkan Anda pun akan semakin relaks. Lagipula, minyak yang meresap lewat pori-pori kulit juga akan menjaga kelembapannya. Tak ada salahnya mencari tahu teknik pijatan yang sesuai dengan Anda. Kini, saatnya mengeksplorasi dunia pijat...

By: http://ahmadtaufik-ahmadtaufik.blogspot.com/2008/06/pijat-ala-pascasarjana.html
Selengkapnya...

Pijat ala Pascasarjana

Salah pijat bisa berakibat fatal. Program Pascasarjana Ilmu Faal dan Kedokteran Olahraga Universitas Padjadjaran memberikan pelatihan pijat yang benar.

Agustina sudah merasakan nyeri di bagian sendi dan pinggangnya selama sepuluh tahun belakangan ini. Perempuan 37 tahun tersebut tak tahan bila harus berdiri lama-lama. Akibatnya, panggul bagian kirinya sakit. Betis dan lututnya pun bengkak dan biru. Dia dulu memang pernah terpeleset di tangga kantor hingga jatuh terduduk setelah tubuhnya kehilangan keseimbangan menapaki beberapa anak tangga. Agustina pun sudah sering memeriksakan diri, tapi dokter tak menemukan kelainan. Sempat pula dia dipijat ke tukang urut, hasilnya malah membuat badannya tambah mudah lelah dan tak bisa berjalan terlalu jauh.

Keluhan Hendarto lain lagi. Pria 42 tahun itu semula merasa kepalanya agak pening. Lalu arek Suroboyo itu minta tukang pijat langganannya mengurut bagian tengkuknya. Alih-alih sembuh, sakit kepala tambah berat. Esoknya bibirnya malah mencong setengah sentimeter dari bentuk semula. Dokter mendiagnosisnya terkena serangan stroke.

Pijat memang tidak bisa sembarang. Bila salah, akibatnya bisa seperti Agustina dan Hendarto. Untunglah, keduanya termasuk yang tertarik pada undangan program Pascasarjana Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jurusan Ilmu Faal dan Kedokteran Olahraga. Pertengahan Mei lalu, untuk kedua kalinya jurusan ini membuka pelatihan pijat untuk umum di Balai Kesehatan Umum Sport Medicine Fakultas Kedokteran selama tiga hari berturut-turut. Agustina dan Hendarto menjadi dua contoh kasus salah pijat.

“Pelatihan pijat ini sebenarnya kami gelar untuk mendapat tenaga pemijat menghadapi Pekan Olahraga Nasional di Kalimantan Timur, Juli mendatang,” Kepala Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Profesor Doktor Ambrosius Purba, menjelaskan. Terapi pijat yang diberikan pada pelatihan itu mulai masase olahraga, relaksasi, penyembuhan, pijat bayi, hingga pijat untuk ibu hamil. Itu masih ditambah dasar pemahaman anatomi, fisiologi olahraga, etika dan kebersihan masase, cedera olahraga, serta teori dasar pijat kesehatan. “Kami akan terus melangsungkan pelatihan bagi masyarakat umum tentang cara memijat yang benar dan bermanfaat,” ujar Purba.

Purba ingin menunjukkan bahwa pijat harus sesuai dengan ilmu medis. Orang yang mudah terkena cedera otot, seperti atlet, tidak bisa sembarang dipijat. Di Jurusan Ilmu Faal dan Kedokteran Olahraga Pascasarjana Kedokteran Universitas Padjadjaran, ilmu pijat itu termasuk mata kuliah penting. Lulusannya tentu bisa menguasai ilmu pemijatan dan bisa menyembuhkan orang dengan masase.

Hasilnya bisa dilihat pada Agustina. Dia diminta berbaring. Bagian lutut dan betisnya yang pernah bengkak diurut. Lalu kakinya ditarik, kemudian direnggangkan. Adapun untuk bagian pinggang, pasien harus tidur menelungkup. Pinggang diurut dan kedua kakinya ditarik. “Terapinya tak lama, cuma semenit, tapi sakit selama 10 tahun langsung hilang. Benar-benar cespleng,” kata Agustina. Ya, maklum pemijatnya sudah tingkat pascasarjana.

Lalu bagaimana dengan Hendarto. Menurut Purba, salah pijat memang bisa berakibat stroke. “Pembuluh darah tersumbat gara-gara salah pijat. Ini akibat yang paling parah,” ujarnya. Dan yang menimpa Hendarto bisa dikatakan satu dari 1.000 kasus yang ada.

Nah, untuk perawatan stroke, terapi pijat dilakukan di seluruh badan. Tujuannya agar jika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah dapat terdeteksi dan peredaran darah bisa kembali lancar. Dengan demikian, organ-organ tubuh dan jaringan saraf pun mendapat suplai makanan dan energi untuk membangun kembali fungsi saraf yang pasif akibat serangan stroke. “Yang terpenting, pelaku terapi adalah orang yang mengerti benar,” kata Purba.

Asal pijat, menurut Purba, juga bisa merusak sistem metabolisme tubuh. Bisa dibayangkan, betapa gawat akibatnya. Bila metabolisme terganggu, mulai proses pencernaan makanan sudah tidak benar. Dampaknya beruntun. Bagian-bagian tubuh tidak menerima suplai oksigen dan energi, yang bila tidak segera diperbaiki akan mengakibatkan kerusakan organ atau jaringan tertentu.

Yang paling banyak terjadi adalah kerusakan otot dan terpuntir akibat salah pijat. Untuk itu, perlu disimak prinsip yang benar, yaitu memijat ke arah jantung. Sebab, dalam pembuluh darah manusia terdapat klep-klep yang mengarah ke jantung. Jika dilakukan terbalik, bisa berakibat klep tidak mengarah ke jantung. Aliran darah bukan hanya tak lancar, bahkan bisa tersumbat.

Untuk itulah, pemijat juga wajib mengenal ilmu anatomi tubuh, seperti letak, bentuk, dan susunan tubuh manusia serta hubungan antarbagian yang ada di dalamnya. Fisiologi, ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal, juga harus dimengerti. “Ini syarat pemijat melakukan terapi,” ujar Purba.

Teknik memijat yang benar, menurut dia, mirip prinsip olahraga, yaitu dari pemanasan hingga pendinginan. “Dalam massage dikenal effleurage, yaitu teknik menggosok atau pemanasan sebelum memijat. Setelah selesai juga harus dilakukan pendinginan,” kata Purba menjelaskan.

Sementara itu, bagi olahragawan, masase sebenarnya amat diperlukan untuk mengembalikan kebugaran dan melawan kelelahan. Sebab, olahraga merupakan usaha fisik yang besar, bahkan kadang berlebihan. Tubuh pun mengalami defisit oksigen dan kelebihan asam laktat. Dengan demikian, beberapa bagian badan terasa pegal, linu, hingga sakit.

Jenis terapi masase bagi olahragawan pun berbeda bergantung pada jenis bidangnya. Menurut guru besar fisiologi manusia dari Universitas Advent Indonesia, Bandung, Albert Hutapea, untuk cabang senam non-body contact, hanya butuh 10 menit. Adapun bagi atlet angkat besi, perlu pemijatan khusus pada punggung serta otot besar tangan dan kaki yang lebih lama.

Adapun menurut pakar kedokteran olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Neng Tike Kartinah, pijat kesehatan terbagi atas dua bagian besar. “Bagi orang sakit atau cedera, pijat bisa untuk penyembuhan, sedangkan untuk yang sehat, pijat berguna untuk kebugaran,” kata dokter lulusan pascasarjana yang kini sedang mendalami terapi pijat air (hydromassage) itu.

Bagi rehabilitasi medis seseorang, fungsi pijatan untuk memecahkan asam laktat yang tertimbun akibat sisa pembakaran dalam tubuh. Menurut Prabowo, dokter spesialis rehabilitasi medis dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, masase yang benar akan membuat asam laktat hancur sehingga peredaran darah lancar. “Ini merangsang pembentukan hormon endorfin, yang membuat tubuh menjadi bugar dan daya tahan tubuh meningkat,“ kata Prabowo. “Idealnya, pemijatan yang benar tak akan menimbulkan rasa sakit.”

Tidak mengherankan bila penggemar pijat menganggap pijat sebagai “candu”. Sebab, setelah dipijat, tubuh terasa nyaman. Ini pas benar dengan asal kata “pijat”. Menurut Albert, pijat berasal dari bahasa Arab, mash, atau massien dari bahasa Yunani, artinya menekan dengan lembut. Teknik ini dulunya berasal dari cara manusia memanipulasi rasa sakit dalam tubuhnya dengan mengelus-elus bagian yang sakit.

Ahmad Taufik, Widiarsi A. (Bandung)

By: http://ahmadtaufik-ahmadtaufik.blogspot.com/2008/06/pijat-ala-pascasarjana.html

Selengkapnya...

Senin, 30 Maret 2009

Menuai Khasiat Shiatsu dan Akupuntur

Kebugaran tidak hanya dirasakan dengan olahraga, tapi juga dengan pijatan. Pijatan ini sangat beragam, mulai dari pijatan ringan di bahu penghilang pegal hingga pijatan yang berfungsi untuk terapi.

Diantaranya pijat shiatsu dan akupuntur. Pijat ini telah dikenal sebagai salah satu terapi holistik penyembuhan penyakit dan peningkatan imunitas tubuh. Jika di Tiongkok kita mengenal akupuntur, untuk pijat ala Jepang dikenal dengan istilah shiatsu. Keduanya bisa dikombinasikan karena hasilnya bisa saling mendukung.

Kata Shiatsu terdiri dari dua kata, shi yang berarti jari tangan dan atsu yang berarti tekanan. Jadi shiatsu adalah ilmu penyembuhan melalui tekanan jari, atau akupresure. Tekanan itu dapat dilakukan dengan ibu jari atau telapak tangan pada daerah-daerah tubuh tertentu untuk menghilangkan gangguan-gangguan pada tubuh, mempertahankan atau memperbaiki kesehatan, atau menyembuhkan berbagai penyakit.

Menurut praktisi pijat shiatsu dari Arisza Spa & Gallery Surabaya, Wiwiek Yulianti, shiatsu menggunakan sistem perabaan dan tekanan dengan hitungan tertentu. Pertama, Yuli, sapaan akrab Wiwiek Yulianti akan memijat-mijat kepala si pasien. Titik yang ditekan segaris dengan ubun-ubun, ke arah bawah hingga mendekati pangkal leher.

Dari pijatan ringan ini ia mulai mengetahui derita yang dikeluhkan. Ia pun bisa mengetahui keluhan pasien lewat wawancara singkat. Kemudian pijatan merembet ke leher. Dari leher, ia meneruskannya ke punggung, kemudian dada hingga kaki. Pijatannya akan diulang dan difokuskan pada titik-titik yang dirasa menjadi pusat gangguan.
Pasien biasanya datang dengan keluhan flu, pusing atau migren, stres, kurang tidur, dan tubuh yang pegal atau gampang lelah.

“Pasien wanita pekerja biasanya datang dengan keluhan sering pusing. Mereka mengaku stres dengan pekerjaannya,” tuturnya.
Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Terapi pijat lainnya yang juga diminati adalah akupuntur. Teknik akupuntur yang dilebih menekankan pada urusan tusuk menusuk daerah tertentu berdasar titik akupuntur.
Praktisi akupuntur dan juga dokter dari Arisza Spa & Gallery, dr Ratih Sekar Ayu mengatakan, akupuntur berperan menerapi pasien secara holistik, sehingga mampu meningkatkan imunitas tubuh.

Peran akupuntur ini yakni, meningkatkan jumlah haemoglobin dan plateled, meningkatkan jumlah endomorfin, dan aktifasi sel darah putih sehingga meningkatkan fagositosis (pemakan kuman), dan sitotoksis (pembunuh kuman). Pengobatan akupuntur ini dilakukan berdampingan dengan pengobatan modern oleh dokter.

“Penerapannya misalnya pada penderita asma. Mereka sangat sensitif (hiper reaktif) terhadap paparan alergen sehingga terjadi penyempitan sel napas. Dengan akupuntur, reaksi yang berlebih ini dapat dikendalikan. Dengan demikian, akupuntur berfungsi menormal imunitas seseorang” terangnya.

Selain asma, pasien biasanya datang dengan keluhan kencing manis, maag, obesitas, dan darah tinggi. Termasuk juga untuk pijat kecantikan, seperti menghilangkan kantung mata, mengencangkan kulit, dan membuat kulit wajah lebih ceria.

Terapi ini rata-rata membawa hasil maksimal setela 10-12 kali kedatangan, atau 2-3 kali dalam seminggu. “Namun, ada juga yang sekali datang langsung dapat disembuhkan. Hal ini bergantung pada tingkatan dan jenis penyakit,” pungkas Ratih.esi

Dikutip dari : www.surya.co.id

By:http://pijatkeluargasehat.wordpress.com/2007/10/29/menuai-khasiat-shiatsu-dan-akupuntur/

Selengkapnya...

Dengan Shiatsu Pulihkan Keseimbangan Saraf

Dalam bahasa Jepang, shiatsu berarti tekanan jari. Dalam praktiknya, teknik pijat ini menitikberatkan pada aliran chi atau energi kehidupan yang mengalir di seluruh tubuh. Dengan keterampilan itu, Nina Radiah Taryaman mengobati banyak orang.


Shiatsu mirip pijat pada umumnya. Bedanya, dalam shiatsu, pemijatan dilakukan dengan menggunakan sistem perabaan tertentu.

Asal mula shiatsu dapat ditelusuri dari pengobatan Cina kuno yang berkembang sekitar 2000 tahun lalu. Penelusuran itu berisi informasi tentang penyebab sejumlah penyakit dan cara penyembuhannya, di antaranya dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, di samping akupuntur dan pijat.

Dalam saluran-saluran khusus atau meridian, akupuntur menggunakan jarum, sedangkan shiatsu memakai rabaan dengan tangan pada titik-titik akupuntur. Demikianlah Nina Radiah Taryaman, pengusada tinggal di Bogor itu menjelaskan kerja terapinya.

Nina berpendapat, ketidakseimbangan energi dapat menimbulkan berbagai masalah. Karena itu, setelah menikmati terapi shiatsu, pasien biasanya merasa dirinya lebih baik. Tidur lebih nyenyak, suasana hati lebih tenang, pikiran terkonsentrasi, tidak tegang, bahkan sejumlah penyakit lama ikut hilang.

Menurutnya, tubuh manusia memiliki kekuatan yang dapat menghidupkan lagi sel-sel tubuh yang mati. Sesuatu hal yang tidak mungkin terjadi pada mesin, yang notabene buatan manusia.

Secara khusus, Nina menjelaskan bahwa terapi shiatsu yang berkembang belakangan ini berbeda dengan shiatsu yang dimilikinya. “Shiatsu yang banyak dipraktikkan orang adalah shiatsu yang hanya untuk kebugaran semata, sedangkan shiatsu yang saya miliki untuk mengatasi penyakit. Karena itu, yang datang ke sini biasanya yang mempunyai masalah dengan kesehatan,” katanya.

Awaalnya Nina hanya memegang-megang saraf pasien. Sambil mengajak bicara, titik saraf itu kemudian ia pijat.
“Sejak umur 7 tahun, manusia telah menggunakan saraf. Hidup hingga puluhan tahun, saraf tak lagi pernah diperhatikan. Padahal, saraf itu jujur, tidak mau berbohong dan tak mau dibohongi. Kalau dirasa sakit, akan bilang sakit. Kalau gembira, bilang gembira,” tuturnya.

Dalam hidup sehari-hari, tambah Nina, sebenarnya banyak tanda yang diberikan oleh saraf-saraf kita. Tanda-tanda itu seharusnya mengisyaratkan agar kita berbuat sesuatu.

“Ketika kita menguap berulang kali, itu tanda agar kita secepatnya beristirahat. Bila tidak, itu merupakan contoh bahwa kita sudah memaksakan saraf untuk bekerja ekstra keras. Padahal, saraf sudah memberi sinyal akan kelelahannya,” paparnya.
Contoh lain, bila kita haus atau lapar berarti harus minum atau makan. “Itu semua sinyal dari saraf.”

Menurutnya, saraf tidak meminta sesuatu yang mahal. “Saraf hanya minta pengertian, perhatian, dan kasih sayang. Setiap saraf tahu belaian yang saya lakukan. Begitu saya pegang, saraf tak lagi terasa tegang. Yang susah tidur misalnya, setelah sarafnya saya pegang, langsung akan merasa mengantuk. Tak jarang pasien tertidur di pangkuan saya,” ujarnya.

Dari Kepala Hingga Kaki
Pasien datang biasanya dengan keluhan migrain, stres, susah tidur, asma, epilepsi, ketergantungan obat, tumor, hingga gangguan organ dalam. Setiap hendak berpraktik, Nina selalu mendeteksi pasien dengan stetoskop dan tensimeter.

Ini selalu dilakukannya untuk mengetahui tekanan darah pasien. Bila ada kelainan, ia akan menyarankan pasien untuk menghubungi dokter terlebih dahulu. Namun, bila dalam perhitungannya pasien bisa langsung ditangani, ia akan mulai menerapi.

Pertama-tama Nina akan memijat-mijat kepala si pasien. Dari pijatan ringan di kepala, sedikit banyak ia mulai mengetahui derita yang dikeluhkan. Ia pun bisa mengetahui keluhan pasien lewat wawancara singkat.

Kemudian pijatan merembet ke leher. Dari leher, ia meneruskannya ke tangan, kemudian dada hingga kaki. Pijatannya akan diulang dan difokuskan pada titik-titik yang dirasa menjadi pusat gangguan. Saat memijat, Nina mengaku selalu mengajak berbicara saraf si pasien, meski kelihatannya ia hanya mewawancarai pasiennya saja.

Setelah mengetahui segala macam keluhan yang ada, ia segera akan merendahkan ketegangan saraf pasiennya. “Dari data, pasien yang mengalami keluhan jantung sering mengalami migrain dan stres. Terapi untuk mereka, saraf-sarafnya akan saya tekan hingga lemas. Dengan demikian, kondisi saraf menjadi seimbang. Saraf mempunyai dua sifat, buruk dan baik. Jadi, secara khusus cara kerja saya hanya menyeimbangkan saraf yang buruk dan baik,” ujarnya.

Banyak yang Tertidur
Nina akan terus menerapi tubuh pasien dengan jari hingga 10 menit lamanya. Reaksi pasien dalam merasakan pijatannya itu bermacam-macam, ada yang menangis, berteriak, atau tertawa-tawa.

“Secara umum, supaya tak kelihatan hanya berkonsentrasi di tempat yang dirasa sakit, saya selalu memijat seluruh badan pasien terus-menerus hingga 10 menit. Tujuannya, supaya pasien tidak akan merasakan sakit apa pun. Padahal, ada titik-titik yang saya khususkan.”

Setelah dipijat, pasien diminta tiduran di ruangannya selama 5 menit. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa lelah di tubuh pasien. Menurutnya, ketika diterapi, pasiennya akan mengalami kelelahan dan lemas di sekujur tubuh. Tak heran, banyak pasien yang setelah diterapi malah tertidur berjam-jam.

Bila dirasa tak ada masalah yang cukup serius, pasien diminta datang seminggu sekali selama 3 pertemuan. Namun, untuk kasus stroke, pasien diminta datang seminggu 2 kali. Bisa juga Nina yang datang ke rumah si pasien.

Untuk urusan tarif, semua berpulang pada keikhlasan pasien. “Bila saya memasang tarif dan pasien merasa keberatan, saya takut sarafnya akan malah bertambah sakit. Semua terserah Anda. Tertarik? @ Hendra Priantono

By: http://pijatbagus.wordpress.com/tag/pijat-shiatsu/

Selengkapnya...

Pijat Kaki yang Merilekskan

Dibalik pintu salon, mungkin ada perawatan lain yang terlewatkan padahal sebenarnya perawatan atau treatment tersebut amat Anda butuhkan saat ini. Seperti misalnya Reflexology atau yang lebih dikenal dengan pijat refleksi.


Reflexology merupakan pijat kaki yang awal mulanya ditemukan di Cina dan didesain untuk memberikan kesan rileks dan menyembuhkan. Teorinya bahwa kaki terhubung dengan bagian tubuh yang lain melalui jaringan-jaringan dimana bila jaringan tersebut distimulasi atau dirangsang akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Selama ini orang mengidentifikasikan pijat kaki atau reflexology hanya dengan kaki. “Padahal sebenarnya reflexology bisa meliputi tangan, hidung, atau telinga”, ujar Dr.Kevin Huang, Traditional Chinese Medicine Consultant Martha Tilaar Salon & Day Spa. Hal senada juga dilontarkan oleh Nandang Hermawan, Message Therapish & Consultant Green Door Salon. Nandang menyatakan bahwa selama ini banyak orang mengindentifikasikan reflexology hanya untuk bagian kaki saja padahal sebenarnya di tangan pun terdapat titik-titik refleks.”Hanya saja titik-titik refleks pada bagian tangan tidak sebanyak dan selengkap di kaki”, kata Nandang Hermawan.

Ahli-ahli reflexology mengklaim bahwa pijat kaki ini mampu membuang toksin atau racun di tubuh dan meningkatkan sirkulasi atau peredaran darah, memacu kinerja dan fungsi berbagai organ tubuh serta mampu meringankan migren atau sakit kepala. “Dan yang pasti dengan pijat kaki akan dapat memberikan suatu relaksai pada otot-otot yang tegang atau kaku”, ujar Nandang.

Ahli reflexology akan meningkatkan tekanan ke kaki dan bila tindakan atau gerakannya benar akan dapat membuka sumbatan di dalam tubuh. Secara teoritis, racun yang ada di dalam tubuh dikeluarkan melalui aliran peredaran darah, keringat atau urine.

Treatment ini sebenarnya dapat dilakukan di rumah, di salon, di pusat kesehatan atau di pengobatan alternatif. Treatment reflexology ini memakan waktu sekitar 45- 60 menit. Anda bisa melakukan treatment 1-2 minggu sekali. Sebelum Anda melakukan treatment reflexology sebaiknya jangan sehabis makan, paling tidak tunggu 1 jam kemudian. Tetapi jangan pula dalam keadaan lapar karena pijatan refleksi ini akan sedikit menguras energi Anda.

Anda bisa duduk di atas kursi di dalam ruangan yang hangat dengan pencahayaan yang lembut dan iringan musik yang membuat rileks. Selain itu, anda harus membuka sepatu Anda dan setelah itu kaki akan dibersihkan dengan menggunakan sabun khusus kaki. Setelah dikeringkan Reflexology Therapist akan memeriksa apakah terdapat masalah spesifik pada kaki Anda. Setelah itu baru pijatan dimulai.

Pijatan akan dimulai dari kaki kiri terlebih dahulu. Mengapa harus kaki dulu? Beberapa ahli reflexologist menyatakan bahwa sisi kaki kiri dari tubuh manusia adalah tempat paling banyak terbentuk toksin atau racun. Selain itu dipercaya pula bahwa treatment ini menjadi kurang efektif bila pijatan dimulai dari kaki kanan. Hal serupa juga ditegaskan Nandang Hermawan bahwa memang lebih baik bila pijatan dimulai dengan kaki kiri, karena secara teoritis pada kaki kiri ada satu titik refleks ke jantung yang tidak dimiliki oleh kaki kanan. “Dengan distimulasinya titik refleks ke jantung lebih dahulu maka akan mempermudah peredaran darah ke organ tubuh yang lain”, jelas Nandang.

Jari-jari tangan pemijat akan menelusuri setiap titik atau zona refleks kaki Anda yang tentunya berhubungan dengan organ-organ dalam tubuh Anda. Tekanan-tekanan yang diberikan reflexology theraphist tersebut mungkin ada yang menimbulkan sedikit rasa sakit atau tidak nyaman pada beberapa titik atau area, namun jangan takut dahulu karena bukan berarti Anda mengidap penyakit tertentu. Bisa saja yang terjadi mungkin organ dalam tubuh Anda lelah. Dengan pijatan itu, kelelahan pada organ tersebut akan terobati. Setelah kurang lebih 45 menit proses pijatan, Anda akan merasakan lebih rileks, rasa lelah dan pegal pun sirna.

Ada perbedaan yang dapat anda rasakan bila Anda melakukan pijatan refleksi di salon dengan pijat refleksi untuk penyembuhan penyakit. “ Biasanya pijat refleksi di salon banyak ditujukan untuk memberikan kenyamanan sekedar relaksasi jadi penekanan pada pijatan tidak terlalu keras, irama gerakan pijatannya agak pelan-pelan dan mencakup semua zona refleksi di seluruh telapak kaki”, ujar Dr. Kevin Huang. “Sedang reflexology untuk kesehatan dan penyembuhan biasanya langsung difokuskan pada titik rileks penyakit yang diderita dengan penekanan yang kuat dan irama yang agak cepat”, lanjut Dr. Kevin Huang. “Dapat disimpulkan bahwa reflexology untuk relaksasi mengarah pada gerakan yang lembut sehingga Anda akan merasa nyaman”, tambah Nandang.

YANG HARUS DIPERHATIKAN

Beberapa orang memang tidak boleh treatment reflexology diantaranya orang yang sedang hamil apalagi bila hamil muda, wanita yang sedang mengalami menstruasi, orang yang memiliki masalah dengan kulit kaki, seperti lecet atau mudah mengeluarkan darah, orang yang mengidap penyakit jantung berat atau memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah diatas 180). Anda yang baru saja makan kenyang atau baru saja meminum minuman berakhol sangat dianjurkan untuk tidak mencoba reflexology.

By: http://www.marthatilaar.com/mbg/salon&spa_news_pijatkaki.html

Selengkapnya...

MANFAAT PIJAT BAYI / ANAK

Memijat bayi anda menguatkan ikatan emosional antara anda dengan bayi dan dapat menenangkannya, memperbaiki pola tidurnya dan membantu pencernaan. Hal ini juga kegiatan yang sangat menyenangkan bagi para ayah, adik atau kakak, kakek atau nenek dan pengasuh untuk menghabiskan waktu istimewa dengan anggota keluarga baru.


Efek Biokimia dan Fisik yang Positif

Efek biokimia yang positif dari pijat, antara lain:
§ Menurunkan kadar cathecolamine

§ Meningkatkan kadar serotonin.



Selain efek biokimia, pijatan memberikan efek fisik/klinis sebagai berikut.

Ø Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem immunitas
Ø Mengubah gelombang otak secara positif

Ø Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan

Ø Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan

Ø Meningkatkan kenaikan berat badan
Ø Mengurangi depresi dan ketegangan

Ø Meningkatkan kesiagaan

Ø Membuat tidur lelap

Ø Mengurangi rasa sakit mengurangi kembung dan kolik (sakit perut)

Ø Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
Ø Meningkatkan volume air susu ibu



Berikut ini beberapa hasil laporan penelitian para pakar mengenai manfaat pijat bayi.

a. Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh Prof T. Field & Scafidi (1986 & 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1280 dan 1176 gram), yang dipijat 3×15 menit selama selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20% - 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bula, yang dipijit 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol.


b. Meningkatkan pertumbuhan
Schanberg (1989) melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa tanpa dilakukannya rangsangan raba/taktil pada tikus telah terjadi hormon pertumbuhan.


c. Meningkatkan daya tahan tubuh

Penelitian terhadap penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah dan toksisitas sel pembunuh alami (natural killer cells). Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita AIDS.

d. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap

Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangka pada waktu bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Di Touch Research Institute, Amerika, dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal matematika. Setelah itu, dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2×15 menit setiap minggunya selama jangka waktu 5 minggu. Selanjutnya pada anak-anak tersebut diberikan lagi soal matematika lain. Ternyata, mereka hanya memerlukan waktu penyelesaian setengah dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahannya hanya sebanyak 50% dari sebelum dipijat.

e. Membina ikatan kasih sayang orang-tua dan anak (bonding)

Sentuhan dan pandangan kasih sayang orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih di antara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangn komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara timbal bali. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi baik yang percaya diri.

f. Meningkatkan produksi ASI

Berdasarkan penelitian Cyinthia Mersmann, ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI lebih banyak dibanding kelompok kontrol. Pada saat menyusui bayinya mereka merasa kewalahan karena ASI terus menerus menetes dari payudara yang tidak disusukan. Jadi pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan, khususnya oleh ibu-ibu karyawati.

II. 2 MEKANISME DASAR PEMIJATAN (FISIOLOGI PIJAT BAYI)

Satu hal yang sangat menarik pada penelitian tentang pemijatan bayi adalah penelitian tentang mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui. Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori tentang mekanisme ini serta mulai menemukan jawabannya.

Diajukan beberapa mekanisme untuk menolong menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, antara lain : pengeluaran beta endorphin, aktivitas nervus vagus, dan produksi serotonin.

A. Beta Endorphin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan

Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg dari Duke University Medical School melakukan penelitian pada bayi – bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyebabkan hal – hal berikut ini :

* Penurunan enzim ODC ( ornithine decarboxylase ), suatu enzim yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan
* Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan
* Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan

Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.

B. Aktivitas Nervus Vagus Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan Makanan

Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus ( saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.

C. Aktifitas nervus vagus meningkatkan volume ASI

Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktifitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak di minta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.

D. Produksi Serotonin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmiter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glukokortikoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

E. Pijatan dapat mengubah gelombang otak.

Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertnes) atau kosentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha, yang dapat di buktikan dengan penggunaan EEG (electro enchephalogram).

By:http://tutorialkuliah.wordpress.com/2009/01/08/manfaat-pijat-bayi/
Selengkapnya...